amit amit ngaliman salam
# Menyurat Semangat
sebuah surat jawaban lewat email yang saya berikan kepada seorang pemuda di tahun 2011 . intinya dia merasa tidak berguna, sedang putus asa dan meminta nasehat yang menguatkan. korespondensi ini kebetulan saya arsipkan, karena ayah pemuda ini adalah salah satu teman diskusi spiritual saya.
saya ingin mengutip sebagian isinya secara ringkas, siapa tahu ada yang terhibur setelah membacanya. mohon dimaklumi jika bahasanya kurang sopan.
( langsung ke bagian isi surat ) ...
manusia muda seperti kita ini seringkali menjadi terlalu idealist , memakai prinsip yang ideal. harus begini begitu. makanya banyak menyimpan kebusukan di dalam diri demi mewujudkan gambaran ideal tersebut dan menampilkan kesan indah di luar agar tidak di curigai sebagai tidak wajar.
maksud saya, tidak wajar dan sesuai dengan gambaran ideal masyarakat yang selalu berubah ubah di setiap jaman. sehingga kita hanya sebagai objek untuk mewujudkan pikiran masyarakat dan mengabaikan pertumbuhan diri sendiri yang unik.
contoh , ingin tampak cemerlang karier padahal tidak sesuai dengan panggilan jiwa kita. dengan mengejar uang yang banyak. tampil mewah , banyak bersenang senang hanya sekedar lari dari rasa hampa di dalam diri.
atau ingin tampil menyenangkan semua orang tapi kemampuan belum ada. jika dipaksakan bisa hancur sendiri.
padahal orang lain tidak peduli kamu sukses atau tidak. yang mereka pedulikan adalah dirinya sendiri. perasaan mereka sendiri. hidup mati kita, orang lain tidak terlalu peduli. kalo ada yang peduli , itu jenis orang yang langka.
jika sebagai orang tua dan meninggal pun , tidak ada anak yang akan menangis sepuluh tahun. semua rela.
atau kita meninggal dunia, tidak akan ada orang yang menangisi sampe sepuluh tahun, pun kekasih / istri / suami yang paling fanatik mengidolakan kita. semua rela,
maksud saya ,
jangan terlalu melekat pada suka dan duka, secukupnya saja.
marah secukupnya.
sedih secukupnya,
tertawa secukupnya. lalu lupakan.
lihatlah itu pohon hijau. memberi oksigen tiap hari. diam saja tidak minta di puji. di tebang juga diam saja. sudah berjasa , pun dikorbankan.
ayam di pelihara sejak kecil , untuk di sembelih jadi sate untuk manusia, itu dikorbankan untuk gizi dan kesenangan manusia. tumbuhan dan hewan tidak bisa protes. sudah hukum alam yang kuat mengalahkan yang lemah.
jadi kalo pada gilirannya manusia saling mengorbankan manusia lain. itu juga nasibnya mirip pohon dan ayam tadi. tidak bisa menuntut keadilan.
kalopun ada pihak yang kuat dan dia berbuat adil & mengayomi yang lemah, itu jenis manusia yang langka dan sedikit.
jadi jangan berharap menuntut keadilan dari dunia,
jika kita sendiri tidak adil pada dunia.
jangan meratapi masa lalu yang sudah lewat , itu cuma memori.
jangan meratapi prestasi masa lalu yang telah lewat , itu cuma omong kosong,
kita hidup saat ini dan bernafas,
semiskin segila seburuk apapun orang masih punya nafas.
teman yang setia adalah nafas kita sendiri. kondisi apapun selalu ikut serta. jadi itulah kenapa orang meditasi banyak yang mengamati nafasnya sendiri.
masalahnya kamu hidup bernafas mau di pakai untuk apa ? itu hak kamu sendiri.
orang yang tahu rumus , sebab akibat. akan banyak berbuat baik dan mengurangi kejahatan. karena akibatnya akan kita nikmati di hari depan.
masalahnya kamu dan saya masih gila pujian. masih ingin tampil membanggakan .
takut disebut gagal, takut disebut pengecut, takut disebut tidak berguna. itu semua omong kosong.
karena semua manusia berguna. pengangguran saja berguna. bisa berguna mencuci piring, menyapu mengepel tanpa di bayar di rumah sendiri ataupun rumah orang lain.
sadari saja, bahwa kita ini manusia menghabiskan nafas kehidupannya. hanya caranya berbeda beda.
ada yang energi hidupnya dipakai untuk mengejar uang , sex , jabatan politik, ataupun untuk hal sederhana.
semuanya sama.
cuma menghabiskan energi kehidupan. jadi jangan berlebihan melihatnya.
ada yang menghabiskan hidupnya dengan sakit dan berobat.
ada yang menghabiskan hidupnya dengan merawat orang sakit dan membuat obat. keduanya sama sama menghabiskan daya hidupnya.
kalo ada masalah, endapkan dulu sejenak. lalu hadapai masalah itu.
kalau tidak bisa selesai , ya sudah.
kalo masalahnya selesai. ya sudah.
kalo masalahnya setengah selesai . ya sudah
saya tipe manusia yang mengikuti prinsip KALA CAKRA , yaitu semua manusia akan kalah dengan sendiri oleh perputaran jaman. tidak perlu di kalahkan , pada akhirnya berganti jaman akan lenyap sendiri dari bumi.
kita mau sedih atau senang, pangelaran jaman terus berjalan. istilahnya waktu terus berputar ,seperti bumi yang berputar.
ada yang lahir, ada yang melahirkan. ada yang hamil , ada yang dihamili.
ada yang mati. ada yang dibunuh. ada yang membunuh.
ada yang diperkosa. ada yang memperkosa. ada yang berbuat jahat , ada yang berbuat baik. bumi terus berputar , tidak peduli. waktu terus berjalan. dan bersikap netral.
kita sebagai manusia terlalu banyak mengeluh. terlalu banyak protes akan nasib kita. hidup jadi manusia saja sudah seharusnya berterima kasih. untung tidak lahir jadi tumbuhan atau hewan.
jadi silahkan manfaatkan energi kehidupanmu , mumpung masih hidup. putuskan sendiri.
orang salah jalan. itu bukan dosa.
cuma salah jalan saja. tujuannya tidak sampe , karena mengambil arah yang keliru,
saya tidak menyuruhmu mengikuti sebuah ajaran agama tertentu atau ajaran yang saya ikuti. tapi cobalah belajar dari hukum alam yang berlaku di bumi.
karena kamu percaya atau tidak. selama masih berbadan manusia , kita terikat pada hukum hukum tersebut, melakukan pelanggaran terhadap hukum itu , kita sendiri yang celaka.
jika kamu mau merenungi tulisan ini. masalah dalam hidupmu bisa kamu hadapi dengan santai.
semoga ada manfaatnya.
--- surat selesai.
salam,
edy pekalongan
Komentar