Langsung ke konten utama

pohon mangga

saya memperhatikan
sebuah pohon mangga

daun daun yang tua berguguran
lalu dikemudian hari muncul daun baru



suatu ketika muncul bunga mangga
lalu bunga itu lenyap dan berubah

berubah menjadi bakal buah
lalu menjadi buah mangga yang hijau

berubah lagi menjadi
buah mangga yang matang



lalu kadang buah mangga
itu di petik dan lenyap dari pohon
berpindah ke tangan manusia.



dari kejadian ini
aku belajar bahwa hidup
selalu mengalami perubahan.

tidak ada yang tetap
dalam kehidupan dunia

perubahan selalu terjadi
dan tidak bisa di hindari

kehidupanku yang berbunga
sudah saatnya kini berubah bentuk
menjadi bakal buah.

dan jika kulanjutkan
akan segera berbuah.

buah kehidupan adalah
kenikmatan dalam hidup
dari hal materi sampai ruhani
yang tercukupi dengan baik.

tidak jarang buah kehidupan itu
malah akan di persembahkan untuk orang lain.

seperti pohon mangga yang berbuah
tidak untuk dirinya sendiri
tapi untuk mahluk lain.

itulah makna berproses menuju
bentuk nyata perbuatan baik
yang dipersembahkan bagi orang lain
tanpa pamrih.




karena
kalau anda ingin mengetahui
apakah hidup anda sudah
bahagia atau tidak.

bayangkan saja anda satu minggu lagi
meninggal dunia.

apakah anda sudah puas
dengan apa yang anda jalani selama ini?

jika sudah puas,
tandanya anda sudah bahagia.

dan anda bisa memilih
apa yang akan diingat orang lain
tentang anda.

kalau hidup anda
tidak ada artinya bagi orang lain.
sia sia saja hidup anda.

oleh karena itu,
renungkan jalan hidup anda.



mau menjadi
seperti debu yang lewat di tiup angin.

atau menjadi permata terpendam
yang suatu ketika ditemukan orang lain.

pilihan di tangan anda.

salam,
edy pekalongan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k