Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Seri Kuliah : mengenal jenis pembicaraan

amit amit ngaliman salam mohon ijin berbagi catatan pribadi. # Seri Kuliah : mengenali tingkatan & jenis pembicaraan   * * bagi sodara yang tidak punya waktu dan males membaca. sebaiknya jangan di baca , abaikan saja. teruskan saja aktivitas sodara. karena tulisan ini panjang. tidak cocok dibaca di hp dengan layar kecil. akan melelahkan. jadi sebaiknya acuhkan saja. saya akan berbicara tentang hubungan Cakra dan level pembicaraan manusia.   * * sehingga tujuannya menjadi tahu , kenapa seseorang cenderung bicara tema tertentu. itu berhubungan dengan pusat energi yang berkembang di dalam dirinya. resiko setelah membaca, jadi gembira atau malah jadi malu , pusing dan bingung. silahkan di tanggung sendiri. * * pada level paling dasar , di pusat daya yang berada di dasar pantat. atau saya sebut . cakra dasar. orang akan berbicara tentang nama keluarga , kepercayaan suku , identitas tempat kelahiran dan kebangsaan. ini pembicaraan di cakra dasar.   * * orga

Berproses Spiritual

Amit amit ngaliman salam mohon ijin berbagi # Berproses spiritual * * bagi saya hidup itu kadang mengalami situasi gelap dan situasi terang. kadang mengalami rasa enak dan tidak enak. sudah satu paket hidup . saya terima dengan sukarela , mungkin juga seringkali terpaksa menerimanya . * * hidup saya sederhana , tapi saya usahakan penuh kesenangan dan rasa syukur. karena saya sudah tidak berminat dengan janji surga setelah mati. bagi saya , surga di bumi yang tidak sempurna penuh suka dan duka , itu sudah cukup. * * latihan saya bertahun tahun, tidur di kasur tipis di lantai, sampe sekarang, walopun saya punya kasur empuk, saya simpan saja. tapi saya juga menabung agar setahun beberapa kali tidur di kasur empuk di hotel , mandi air panas, menikmati nonton konser musik. itu menjadi penghiburan jiwa. * * menikmati kenyamanan itu penting. agar saya tetap dipengaruhi keduniawian dan terhindar dari keinginan jadi merasa suci. bagi saya lebih berbahaya jika pikiran ini terjebak