Kebahagiaan itu juga bisa disebarkan seperti penyakit menular. di forum Ubud writters Festival ini saya belajar banyak hal. Para penulis luar negeri, terdidik, artist, penyanyi. Tidak merasa istimewa . Bersikap wajar . Duduk di deretan kursi bersama orang2 biasa spt saya. Mereka mau jd pembicara. Mau jd pendengar. Bahkan sukarelawan.
Jadi merenung, ternyata tradisi jawa terlalu gila hormat dan gengsi. Sikap2 yg humanis banyak kuserap selama 4 hari ini.
Ini workshop yg luar biasa. Kalo yg malas . Pasti kecewa. Karena acara padat. Bahkan tidak ada rehat makan siang. Betul nasehat orang yg maju. Serius 100% . Datang kesini utk belajar. Maka belajar serius. Kalo liburan, total liburan. Tidak dicampur aduk. Saya coba. Dan banyak wawasan yg kudapat.. berikut ini sekilas forum yang saya ikuti :
peluncuran buku Anita Roddick . dengan salah satu nara sumber Bapak Hermawan Kartajaya , dibahas dari sisi marketing 3.0
bahwa bisnis bukan sekedar untuk mencari untung banyak tapi bisa lebih dari itu , bisa kaya dari bisnis sekaligus bisa membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik dari bisnis yang dijalani . itulah filsosofi bisnis Anita Roddick
ada pula forum yang membicarakan tentang kerusakan hutan di indonesia . mendatangkan jurnalist senior , pembuat fim dokumenter tentang lingkungan , dan keluarga suku dayak di kalimantan.
menarik juga tentang cara penulis dari london , australia membuat buku tentang perjalanan / traveling . banyak tips dibagikan oleh mereka :
bahkan tentang para aktivis sosial , seperti nara sumber seorang asisten profesor dari Mesir
juga pengalaman seorang aktivis di irlandia utara , afganistan juga zimbabwe.
sangat berkesan dan luar biasa.
tapi dari indonesia juga ada para penyair dan penulis yang berbagi pengalaman tentang banyak hal.
bahkan para koki senior yang menulis buku membagikan pengalamannya seperti Bapak William Wongso , ad apula Farah Queen
saya juga belajar dari penulis novel indonesia , seorang wanita yang luar biasa. Dewi Lestari. sangat inspiratif.
dia menjelaskan pengalaman hidupnya dan perjuangannya sebagai ibu , penulis dan wanita.
juga ada Nila Tanzil yang menjadi aktivis penyebaran buku dan pendirian perpustakaan di kawasan pulau pulau di indonesia timur.
akhirnya pesta penutupan juga asik sekali . dengan hiburan yang singkat tapi luar biasa.
dengan tarian dan musik .
saya pasti akan datang lagi tahun depan , dan mengjadwalkan untuk hadir di festival ini.
saya tidak banyak membuat foto diri saya di cara ini , hanya satu foto saat makan sebelum acara pesta penutupan. saya pikir semua mahasiswa yang tertarik menulis harus hadir di acara ini .
semoga kita semua berbahagia.
salam,
edy pekalongan
Komentar