Langsung ke konten utama

rela melepaskan...



beberapa hari yang lalu,
datang seorang nenek ke tempat praktek saya.
cerita singkatnya, beliau menuturkan sudah mengidap
gangguan kesehatan yang lama
berupa kencing manis dan darah tinggi.

selanjutnya beliau menuturkan sudah berobat
kemana mana
dan sudah ikut senam kesehatan 7 tahun
dan tidak juga ada perbaikan.

saya mendengarkan dengan seksama,
selanjutnya dia mengatakan

kata seorang ahli terapi kesehatan,
kencing manis beresiko terkena pada

1. anak yang orang tuanya mengidap kencing manis
2. banyak melahirkan
3. kelelahan

dan beliau mengatakan
" ketiga hal itulah yang seluruhnya menyebabkan dia sakit "

kemudian
setelah saya terapi prana, saya katakan.


saya ingin bertanya satu hal :
" apa ibu rela dan menerima ( ikhlas )
jika penyakit ibu nantinya berkurang ? "


dia menjawab :
" ikhlas, sungguh saya ikhlas demi allah swt.

saya adalah anggota majelis dzikir "

saya katakan :
" bagus kalo seperti itu"

satu hal...
jika ibu ikhlas atau rela dan menerima ,
janganlah ibu menyalahkan orang tua
karena penyakit kencing manis ini ,
jangan menyalahlah keadaan
telah melahirkan anak 7 orang.

jangan menyalahlah seluruh energi
yang telah ibu keluarkan dalam hidup
yang menyebabkan lelah .

hentikan itu semua . "


kemudian saya lanjutkan :
" kalo ibu menganggap
kesembuhan berasal dari tuhan dengan perantara
pertolongan orang lain dan obat.

maka sakit itu juga berasal dari tuhan
dengan perantaraan sebab yang beraneka macam.
dengan menyalahkan sebab sama saja menyalahkan tuhan
dan itu belum rela dan menerima atau ikhlas. "






karena banyak orang sakit tidak sembuh sembuh
karena dia di dalam hati kecilnya tidak ingin sembuh.

karena dengan sembuh tidak ada lagi
yang bisa
di keluhkan dan kehilangan rasa "keistimewaan"
sebagai orang yang sakit tidak sembuh sembuh.

karena dengan sehat kembali dia tidak lagi memiliki
perasaan
"saya ini sedang sakit , jadi harus di maklumi "

karena pada dasarnya setiap orang ingin merasa istimewa.
entah itu seorang pahlawan atau penjahat
pemenang atau pecundang .
orang yang sakit parah dan tidak sembuh sembuh
juga merasa istimewa.

dia begitu menikmati berbicara
tentang
penyakitnya kepada orang lain,
tidak ada bedanya
seperti berbicara tentang prestasinya,
tentang kegembiraannya.

seharusnya orang yang sakit itu
dia tidak menikmati berbicara tentang penyakitnya.

dia tidak mau membahasnya panjang lebar
dia tidak tertarik dengan segala obrolan penyakitnya

dan dia tidak tertarik ikut klub "penderita jantung "
tidak tertarik ikut klub " penderita kanker " dll.

dengan ikut perkumpulan penderita penyakit
sama saja dia sudah mencap/ melabel pikirannya
bahwa dirinya adalah orang
yang tidak akan bisa lepas dari penyakit tersebut.

karena dia malah mengikat pikirannya
dan emosinya turut serta menjadi sakit


apa jadinya orang "penderita jantung " yang
mendirikan klub " penderita jantung " yang sering
berbagi cerita tentang penyakitnya lalu sembuh.

tiba tiba semua "keistimewaan " pada dirinya hilang
karena dia bukan lagi penderita jantung , harus keluar
dari klubnya

karena kesepian..
lalu bisa jadi dia mendirikan

" klub jantung superman "

untuk kembali merasa" istimewa " dan diterima
dalam kelompok.

bagi saya .
keterikatan pikiran dan emosi pada penyakit
terlebih dahulu harus di lepaskan..

kemudian raga yang sakit di obati.

salam,
edy pekalongan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k