sudah lama saya ingin menulis
tentang tanah kelahiran saya.
kelurahan Sapuro ,
di kecamatan Pekalongan Barat
Kota Pekalongan.
ada beberapa nama kampung
di sapuro, antara lain.
- sapuro lor
- buragan
- sapuro kidul
- sawah tengah
- brontokan
- jagalan
- kandang arum
sebagian orang mengenal sapuro
dengan makam dan tempat ziarah.
yang paling terkenal
adalah makam Habib Achmad bin abdullah
bin Thalib al - athas.
seorang wali penyebar agama islam.
tahun 1900 -an yang dimakamkan
di Sapuro.
beliau sejaman dengan Buyut saya.
dari garis ibu.
bahkan yang menyarankan buyut saya
yang sudah sepuh tapi sebagai duda.
untuk menikah lagi dengan wanita
keturunan arab.
sehingga lahirlah nenek saya.
dan terbentuklah keluarga baru.
buyut saya
bernama Raden Tengah Karyo
nama kampung "sawah tengah "
berasal dari kata sawahnya Raden Tengah.
yang punya istri jawa tetapi meninggal.
punya istri china lalu bercerai
dan terakhir istri arab yang di jodohkan
oleh habib achmad al athas.
sejarah sapuro
menurut tutur tinular
di awali oleh tiga orang pendekar
dari kerajaan mataram islam.
yaitu yosopuro , yosogaten , yosoyudan.
dukuh sapuro didirikan oleh yosopuro
dukuh sayudan didirikan oleh yosoyudan
dukuh sogaten didirikan oleh yosogaten.
makam yosopuro, yang dikenal sebagai wali sapuro
letaknya di sapuro kidul. di kampung saya.
anak wali yosopuro, bernama ki atas angin
dialah yang pernah duel dengan baron sekeber.
seorang pendekar pedang dari tanah eropa.
mirip mirip three musketers.
dan pertempuran berakhir seri.
di jaman kakek saya dari garis bapak.
yang menjadi lurah setelah jaman RI merdeka
mulai 1947 - 1960 -an.
sapuro akan dijadikan tanah makam seluruhnya
namun diusulkan agar disisakan penduduk asli
jadilah 2/3 tanah sapuro adalah pemakaman.
menjadi area pemakaman terbesar di kota pekalongan.
selain makam habib achmad al athas
sebetulnya ada makam tokoh lain di sapuro.
seperti makam adipati tan kwee jan,
sebagai adipati pertama pekalongan di era VOC
dari etnis tionghoa muslim.
makam adipati pasuruhan juga ada.
juga makam para tumenggung dari kerajaan mataram
yang memilih di makamkan di sapuro.
karena dulu area ini juga adalah makam para bangsawan jawa.
sehingga sampai sekarang banyak keturunannya
yang bergelar " Raden " dimakamkan
mengikuti leluhurnya
masjid tertua di pekalongan adalah masjid di Sapuro
yang berarsitektur jawa.
makam tokoh lain
adalah makam wali dari india.
ayah saya menyebutnya makam hindi.
tahun 1994 ,makam itu
hanya berupa gundukan tanah tidak terawat.
saat ini tanah gundukan itu sudah lenyap
di tumpuk dengan makam lain.
ada juga makam mbah pekih ,
seorang ahli ilmu fiqh.
saat ini warna kampung sapuro kidul.
saya amati sudah ke arab araban.
memakai blankon saat sholat jum'at
sudah terasa aneh di kampung ini
padahal leluhur pendirinya adalah
seorang jawa islam
yang masih memiliki darah bangsawan jawa.
alam dunia berubah
itu biasa...
semoga kita semua selamat sejahtera
salam,
edy pekalongan.
Komentar
Dan apakah beliau menikah dengan warga jawa? dan mempunyai keturunan brapa?
Mbahuti saya dari pekalongan jg, bapak saya pernah menceritakan tentang makam sapuro nd katanya mbah buyut beliau jg dimakamkan disapuro.
Kalau boleh tau Nama adipati/tumenggung yg saya maksud itu siapa? Tempat tgl lahir nd wafatnya brpa?
Rencana mau puasa ini saya mau kesana utk ziarah ni.