Langsung ke konten utama

Ah.. Seandainya















ijinkan saya membaca syair / puisi karya spontanitas saya tadi malam. karena melihat harga kebutuhan pokok melambung , banyak pengangguran , berita korupsi dibahas di DPR , rakyat kelaparan didiamkan , melihat penguasa hatinya sudah mati. saya marah dan ingin beraksi tapi saya merenung kembali revolusi harus dimulai dari dalam diri saya bukan dari luar  :

ah.. seandainya

ah... seandainya saya tidak percaya hukum sebab akibat.
mungkin ribuan kepala para pemimpin di republik ini sudah terpenggal.
ah .. seandainya saya tidak percaya kelahiran berkali kali
mungkin banyak kerusakan bisa saya lakukan .

ah.. seandainya saya tidak percaya ajaran welas asih.
saya akan mengikuti kemarahan, kebencian dan dendam.
ah.. seandainya saya tidak melatih hati nurani.
saya bisa menyakiti orang lain tanpa merasa bersalah.

ah.. seandainya saya tidak menulis syair ini.
pikiran saya bisa lebih bersih.
ah .. seandainya saya bisa mencapai hening dan suwung.
saya akan bisa tetap diam walopun revolusi di indonesia sedang terjadi.

ah.. seandainya...
saya tidak punya andai andai..
tidak punya rasa cinta tanah air.
tidak punya ego yang setinggi gunung.
mungkin saya akan lebih banyak berbahagia dari pada kebahagiaan saat ini.

hanya saja saya bingung melihat.
manusia yang sudah mampu meninggalkan segala ajaran dharma.
dan sudah tidak memiliki rasa berdosa.
kenapa dia diam saja dan tidak segera memenggal ribuan kepala yang menyengsarakan rakyat indonesia. dia bisa menjadi seperti para avatara yang membasmi angkara murka dalam cerita kitab Veda.

adakah avatara yang mendengar syairku ini ?
karena tidak ada lagi avatara yang turun ke bumi.
saya akan membunuh sifat kejahatan di dalam diriku.
dan melatih sifat baik di dalam diriku.
sehingga bertambah satu orang baik di indonesia.

ah.. seandainya.

7 feb 2012.

terima kasih.
salam,
edy pekalongan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k