Langsung ke konten utama

Puisi : Banteng Liar


kawanan banteng jawa

sebuah puisi yang membuat aliran daya kreativitasku terus mengalir adalah mewujudkan impian sejak tahun 2003. dimana suatu saat ada sebuah buku yang aku tulis dan ada orang lain yang membacanya. saat itu aku tidak tahu akan menulis apa. tapi aku percaya dimasa itu suatu saat aku akan menulis buku buku yang isinya bisa membahagiakan orang yang membacanya.

saat itu aku membaca novel karya penulis rusia, aku membaca puisi WS. Rendra dalam sebuah pentas perlombaan puisi. aku berlatih membaca puisi 50 kali latihan , untuk sebuah pentas pembacaan puisi. energi besar itulah yang membuat idelisme ku tetap terjaga. ada suatu masa keyakinan tersebut menjadi memudar dan seakan impian kita akan lenyap seperti kabut yang di telan panasnya sinar mentari.

sulitnya hidup untuk mencari makan kadang membuat cita cita idealis menulis buku menjadi lenyap. apalagi mau bergaya menjadi penyair. walopun dulu saat usia 19 tahun, aku ingin mencantumkan dalam KTP ku ,pada kolom pekerjaan adalah PENYAIR. mungkin kalian semua akan tertawa, tapi aku ingin mencantumkan dikartu namaku , dibawah namaku sebuah posisi yang menggambarkan diriku yaitu PENYAIR. hanya saja ini bukan era romantisme. semua orang mau menjadi Eksekutive muda yang suskes menjadi CEO sebelum usia 40 tahun.

namun apa jadinya masyarakat kita tanpa penyair. jika di dalam massyarakat sudah tidak ada lagi yang menulis syair ,membaca syair . dan syair lepas dari kehidupan masyarakat kita. yang terjadi adalah hati manusia menjadi beku , kering dan tumpul. orang yang mencintai puisi hatinya tidak akan menjadi kejam, karena puisi mengajarkan kejujuran, kreativitas, keindahan yang harus disampaikan dalam ruang yang terbatas.

puisi menyampaikan makna inti sari. tidak perlu bertele tele langsung menuju pokok persoalan tapi tidak kehilangan keindahan dalam kata. dan ketika di ucapkan dengan tepat rangkaian suara itu akan menembus telinga  pendengarnya langsung meresap ke dalam hatinya dan menggetarkannya seperti suara bel pintu yang di tekan. aku persembahkan sebuah puisi untukmu :


# banteng liar

banteng liar mengelana bersama kawanannya
bebas merumput disavana satu
lalu berpindah kelain savana
kawin sesuka
bertarung demi hak
kadang mati terluka

aku tak mau seperti kerbau
siang membajak sawah
pulang di kandang
makan di jatah tuannya

aku menjadi penulis
karena aku banteng liar
februari 2003



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k