amit amit ngaliman salam
mohon ijin berbagi
# mengamati kenyataan
*
*
orang yang sudah belajar melihat kenyataan, dia melihat dengan matanya. bukan dengan anggapan pikirannya. hal ini biasanya terjadi pada sesuatu yang belum di kenali oleh pikirannya. contohnya : saat seseorang petualang inggris melihat jenis bunga di hutan sumatra yang ia tidak tahu namanya. tapi bunga itu indah. maka yang dilihatnya adalah kenyataan objek bunga tersebut. tanpa di sibukkan dengan konsep nama.
*
*
setelah seorang penemu bunga itu memberinya nama. misalnya bunga " raflesia ". maka ketika di sebarkan gambar sketsa & fotonya dan ditulis dalam buku tentang tumbuhan tropis. orang menyebut bunga dengan ciri tersebut dengan panggilan " raflesia " . ini kebenaran semu alias kebenaran katanya. kebenaran yang sejati adalah saat penemunya pertama kali melihat bunga itu apa adanya dan tanpa nama. sebetulnya besok kalo kamu bertemu bunga itu di hutan, bisa kamu beri nama yang lain. juga tidak apa apa.
*
*
kebenaran bukanlah di dalam buku. membaca sebuah buku berisi pemikiran karya penulis yang masih hidup. bisa di cek kebenarannya dengan bertanya langsung. maka salah paham bisa dihilangkan. tapi buku pemikiran karya penulis yang sudah mati. tidak bisa di cek kebenarannya secara langsung. yang muncul adalah fenomena ahli tafsir yang mengaku paling benar.
*
*
misalnya jika kamu tidak pernah ketemu langsung dengan sidharta gotama. maka jangan suka mengaku & merasa paling memahami budha, cukup katakan " saya ini hanyalah murit guru saya yaitu biksu xxx, ia mengajariku ini itu dan memberiku catatan ini. katanya ini ajaran budha " . itu sudah cukup. hal ini berlaku pula untuk pendongeng cerita anak-2 yang menyebarkan ajaran super hero penyelamat dunia seperti Harry Potter ataupun Spiderman.
*
*
pengalamanmu sendiri adalah kebenaran yang nyata. maka berbagi pengalaman adalah sesuatu yang baik. tidak ada adu kebenaran dalam berbagi pengalaman. pengalaman itu berproses.
*
*
misalnya pengalaman saya nonton wayang kulit di tempat ber AC . dengan penonton turis yang berdurasi hanya 2 jam. bagi saya ini hanyalah pengalaman instan untuk pariwisata. sangat berbeda dengan pengalaman saya nonton wayang kulit semalam suntuk di alun alun . ada penjual kacang, ada tukang becak, ada orang kencing di pojokan, bahkan ada pelacur yang mangkal. keduanya pengalaman nyata. tapi beda. yang asli biasanya tidak sempurna. karena dalam ketidak sempurnaan itulah malah muncul ciri aslinya.
*
*
kenyataan itu adalah saat ini , itu tidak membutuhkan analisa pemikiran, butuhnya di jalani atau dilakoni saja. karena pikiran tidak suka dengan masa kini. pikiran selalu suka dengan masa lalu dan masa depan. Maka semua doktrin beracun, rata rata fokus ajarannya menjual kisah masa lalu dan masa depan. pikiran anda akan dijebak pada masa lalu dan masa depan. itu strateginya.
*
*
maka fokusnya pada saat ini, disini. jangan terlalu sibuk pada katanya . melangkah saja pada pengalamanmu sendiri. ini saya praktikkan saat saya mendengarkan seorang pembicara walopun sudah ada di data terlampir pada undangan. yang pertama saya lihat adalah raut wajahnya, postur tubuhnya . gerak perbawanya. ini pelajaran dari alam. saya belajar dari binatang. di jawa namanya ilmu katuranggan.
*
*
semua binatang mengenali mahluk lain dari suara, bentuk wajah, aroma dan gerak gerik. untuk membedakan antara kawan dan pemangsa.kalo anda cermat, binatang buas dan jinak, bisa dikenali. ulat saja tidak mau memakan daun sayuran yang banyak kimia pestisida. ini pelajaran dari kenyataan di alam. hal begini malah tidak di ajarkan di SMA. padahal penting bagi generasi muda. mungkin kalo diajarkan, nanti jadi sulit di tipu oleh generasi tua.
*
*
semakin mengamati kenyataan. dan di cocokkan ke diri anda. maka anda akan bisa mengenali sesuatu yang tidak cocok untuk diri anda. dan juga tidak ada salahnya bersandar pada pengalaman, sambil terus belajar hal hal baru. karena dunia ini terus berubah.
*
*
kalo belum paham, jangan dipaksakan. lupakan saja. terima kasih.
*
*
salam,
Wuddha Paing
( nama lain edy pekalongan )
mohon ijin berbagi
# mengamati kenyataan
*
*
orang yang sudah belajar melihat kenyataan, dia melihat dengan matanya. bukan dengan anggapan pikirannya. hal ini biasanya terjadi pada sesuatu yang belum di kenali oleh pikirannya. contohnya : saat seseorang petualang inggris melihat jenis bunga di hutan sumatra yang ia tidak tahu namanya. tapi bunga itu indah. maka yang dilihatnya adalah kenyataan objek bunga tersebut. tanpa di sibukkan dengan konsep nama.
*
*
setelah seorang penemu bunga itu memberinya nama. misalnya bunga " raflesia ". maka ketika di sebarkan gambar sketsa & fotonya dan ditulis dalam buku tentang tumbuhan tropis. orang menyebut bunga dengan ciri tersebut dengan panggilan " raflesia " . ini kebenaran semu alias kebenaran katanya. kebenaran yang sejati adalah saat penemunya pertama kali melihat bunga itu apa adanya dan tanpa nama. sebetulnya besok kalo kamu bertemu bunga itu di hutan, bisa kamu beri nama yang lain. juga tidak apa apa.
*
*
kebenaran bukanlah di dalam buku. membaca sebuah buku berisi pemikiran karya penulis yang masih hidup. bisa di cek kebenarannya dengan bertanya langsung. maka salah paham bisa dihilangkan. tapi buku pemikiran karya penulis yang sudah mati. tidak bisa di cek kebenarannya secara langsung. yang muncul adalah fenomena ahli tafsir yang mengaku paling benar.
*
*
misalnya jika kamu tidak pernah ketemu langsung dengan sidharta gotama. maka jangan suka mengaku & merasa paling memahami budha, cukup katakan " saya ini hanyalah murit guru saya yaitu biksu xxx, ia mengajariku ini itu dan memberiku catatan ini. katanya ini ajaran budha " . itu sudah cukup. hal ini berlaku pula untuk pendongeng cerita anak-2 yang menyebarkan ajaran super hero penyelamat dunia seperti Harry Potter ataupun Spiderman.
*
*
pengalamanmu sendiri adalah kebenaran yang nyata. maka berbagi pengalaman adalah sesuatu yang baik. tidak ada adu kebenaran dalam berbagi pengalaman. pengalaman itu berproses.
*
*
misalnya pengalaman saya nonton wayang kulit di tempat ber AC . dengan penonton turis yang berdurasi hanya 2 jam. bagi saya ini hanyalah pengalaman instan untuk pariwisata. sangat berbeda dengan pengalaman saya nonton wayang kulit semalam suntuk di alun alun . ada penjual kacang, ada tukang becak, ada orang kencing di pojokan, bahkan ada pelacur yang mangkal. keduanya pengalaman nyata. tapi beda. yang asli biasanya tidak sempurna. karena dalam ketidak sempurnaan itulah malah muncul ciri aslinya.
*
*
kenyataan itu adalah saat ini , itu tidak membutuhkan analisa pemikiran, butuhnya di jalani atau dilakoni saja. karena pikiran tidak suka dengan masa kini. pikiran selalu suka dengan masa lalu dan masa depan. Maka semua doktrin beracun, rata rata fokus ajarannya menjual kisah masa lalu dan masa depan. pikiran anda akan dijebak pada masa lalu dan masa depan. itu strateginya.
*
*
maka fokusnya pada saat ini, disini. jangan terlalu sibuk pada katanya . melangkah saja pada pengalamanmu sendiri. ini saya praktikkan saat saya mendengarkan seorang pembicara walopun sudah ada di data terlampir pada undangan. yang pertama saya lihat adalah raut wajahnya, postur tubuhnya . gerak perbawanya. ini pelajaran dari alam. saya belajar dari binatang. di jawa namanya ilmu katuranggan.
*
*
semua binatang mengenali mahluk lain dari suara, bentuk wajah, aroma dan gerak gerik. untuk membedakan antara kawan dan pemangsa.kalo anda cermat, binatang buas dan jinak, bisa dikenali. ulat saja tidak mau memakan daun sayuran yang banyak kimia pestisida. ini pelajaran dari kenyataan di alam. hal begini malah tidak di ajarkan di SMA. padahal penting bagi generasi muda. mungkin kalo diajarkan, nanti jadi sulit di tipu oleh generasi tua.
*
*
semakin mengamati kenyataan. dan di cocokkan ke diri anda. maka anda akan bisa mengenali sesuatu yang tidak cocok untuk diri anda. dan juga tidak ada salahnya bersandar pada pengalaman, sambil terus belajar hal hal baru. karena dunia ini terus berubah.
*
*
kalo belum paham, jangan dipaksakan. lupakan saja. terima kasih.
*
*
salam,
Wuddha Paing
( nama lain edy pekalongan )
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar