Langsung ke konten utama

menikmati irama jazz dan kopi



sudah kurang lebih 2 tahun
saya tidak mengupdate koleksi
musik jazz yang saya miliki.

siang ini saya menyempatkan diri
menengok kembali koleksi cd musik
yang sebagian besar berisi musik barat
utamanya musik jazz yang ada
di atas lemari buku saya.

pilihan pertama tertuju pada
penyanyi jazz wanita dari singapura



bernama Olivia Ong.
dengan album
yang berjudul
" fall n love with Olivia "

sejenak alunan musik jazz yang lembut ringan
dengan suara yang merdu mengalun di ruangan.
sementara itu saya pergi ke dapur
membuat segelas kopi hitam.



lengkap sudah kebiasaan lama saya
4 tahun yang lalu
yaitu bersantai menikmati kopi
sambil mendengarkan musik jazz.

rasanya sudah lama sekali tidak menikmati
musik musik ini karena terlalu lama terjebak pada
kebiasaan baru mendengarkan
musik lewat hape sehingga sedikit
melupakan tumpukan Cd musik
yang berisi musik musik yang menyenangkan.

musik jazz bagi saya bukanlah musik yang terlalu special.
musik jazz itu biasa namun punya kelebihan.

musik jazz mengajarkan kepada saya
untuk belajar terbuka pada segala hal yang baru.



musik jazz menginspirasi saya
agar dalam bertindak mampu
beradaptasi dengan cepat
namun tetap mempertahankan
kemandirian dan indentitas diri.

kalo dulu merokok lumayan penting
dalam mengisi waktu luang
sambil menikmati musik.

saat ini rokok tidak begitu penting
hanya dalam pertemuan tertentu saja
saya merokok


sepuluh tahun yang lalu .

larangan merokok terdengar aneh
apalagi setelah era reformasi
karena setelah kejatuhan orde baru
peredaran ganja dan narkoba sangat bebas
di lingkungan kampus dan masyarakat.

mungkin karena saat itu negara sedang kacau
dan aparatur pemerintahan belum tertata rapi
bahkan saling memenggal kepala terjadi
di negara kita.

perang antar suku terjadi
perang di aceh , timor leste ,
di ambon , di kalimantan

sampai pemerintah kelelahan
dan mulai menata kembali
sistem pemerintahan

koran saja bebas terbit tanpa perlu ijin.
dimasa itulah musik jazz terlihat mulai
membuka diri di masyarakat.

hingga munculnya musik jazz di era 2011 ini
bukan lagi menjadi hal yang aneh.
dan tidak lagi di cap sebagai musiknya kaum elit
musiknya kaum kelas atas dan cerdas.

namun hingga saat ini musik jazz memang memiliki
pangsa pasar tersendiri,
yang kecenderungan penikmatnya
sangat setia.


saat ini musik jazz lebih mudah
dinikmati dengan mengunduhnya
dari internet.

kopi di gelas saya sudah habis separuh
dan alunan suara Olivia ong sudah sampai pada lagu
" Field of gold "

saya cukupkan dulu menulis catatan ini.

salam cinta saya untuk para penyanyi jazz wanita
yang saya kagumi seperti Emi Fujita , Susan Wong,
Oliva Ong, Olive Latuputty's, Peppy kamadhatu,
Selena jones , Diana karl, Chie Ayado, Carmen Cuesta



dan tentunya Syahrani yang suaranya menggelar.

selamat menikmati irama jazz.

salam,
edy pekalongan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk sat...

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu...

Buku ala Pandji Pragiwaksono

semalam saya selesai membaca sebuah buku kecil yang saya beli dari stand obral buku di gramedia pandanaran - semarang. bukan buku baru tapi kadangkala di buku buku yang di letakkan dalam stand obral saya temukan banyak buku yang lebih mengisnpirasi dari buku buku yang baru terbit , hanya saja kelemahan buku yang di cetak oleh penerbit memiliki batas kadaluwarsa untuk di tampilkan di peredaran. berbeda dengan buku yang di tulis dan di terbitkan sendiri dengan nama penerbit milik kita sendiri , dan di jual dengan sistem print on demand di internet . masa pajang di rak buku online lebih panjang . apalagi jika di jual versi ebooknya ini akan lebih mudah di beli dan diakses oleh semua orang di dunia sepanjang tahun. Judul Buku : how i sold 1000 CDs in 30 Days karya : Pandji Pragiwaksono penerbit : Gramedia tahun 2009 isi buku : buku ini di tulis dengan gaya santai , seperti obrolan ringan . bercerita tentang pola pikir dan pola tindakan yang di anut oleh penulisnya . yang berprofesi sebaga...