amit amit ngaliman salam
mohon ijin berbagi
# in Gold we trust
pada suatu masa, satu tahun sebelum tembok berlin hancur di tahun 1986 . presiden amerika mengundang group band rock kelas dunia di gedung white house. mereka di minta pendapatnya untuk ikut serta menyebarkan perdamaian dan mencegah perang dunia ke - 3.
karena menurut penelitian ilmuan sosial politik, lagu lagu mereka ini disukai generasi muda di blok barat dan blok timur. tapi dasar seniman ketemu politisi, mereka tetap berpendapat dengan menyanyi:
giliran pertama pendapat dari group band white lion. mereka menyanyikan sepenggal syair dr lagu berjudul " when the children cry ":
...
Little child dry your crying eyes
How can I explain the fear you feel inside
Cause you were born into this evil world
Where man is killing man and no one knows just why
...
presiden amerika berkata : oke, aku mengerti itu. aku mengerti kalian membaca al kitab, tapi kalian tidak perlu menyindir kami dengan istilah " evil world'.
giliran kedua. group band scorpion , mendengar itu lalu berpendapat dgn menyanyi lagu - wind of change, tapi intronya saja:
...
I Follow The Moskva
Down to Gorky Park
Listening to the wind of change
An August summer night
...
mendengar itu presiden amerika berkata : oh tentu saja,tidak masalah kalian membela Moskow dengan ideologinya.
lalu sambil melihat di sekeliling ruangan, presiden amerika melihat seorang perempuan mengacungkan tangan. dia berkata: hei kamu perempuan yang di belakang itu siapa namamu ? . ya kamu.
perempuan itu menjawab : nama saya Yoko Ono . lalu dia mengutarakan pendapatnya . lalu dia memetik gitarnya dan menyanyi sebuah lagu dari kekasihnya yg sudah meninggal.
...
Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
...
presiden amerika tiba tiba menyetop lagu itu.
" oke. cukup Yoko Ono , aku sudah mengerti apa yg mau kamu sampaikan. hanya kami tidak bisa menyetujui satu hal. Negara tidak bisa di bubarkan. kalo negara bubar aku bisa pensiun. dan white house cuma akan jadi museum . "
lanjut presiden amerika . "kemudian tentang religion , itu tidak bisa kami hapus, hanya kami ganti dengan religion yang lebih kongkret yaitu ekonomi. sesuai pandangan hidup baru kami " In GOLD we trust " tapi kami sengaja memakai dan mempopulerkan uang kertas yg di cetak tanpa di jamin emas. agar kami bisa menguasai emas bangsa lain.
...
maapkan, ternyata ini sekedar lamunan di siang hari yang mendung.
dan acara TV kita masih menayangkan musik biasa. masih jauh dari harapan saya, karena setiap akan terjadi revolusi / perubahan di sebuah negara pasti didahului musiknya dulu. karena yg lagi tren " goyang caesar " maka mungkin saja akan banyak pejabat kita yg hobinya cuma bermain sandiwara lucu atau lawak. mungkin saja kartu joker sekarang diikut sertakan dalam permainan , seperti halnya kartu King dan Queen.
selamat hari sabtu untuk anda semua. terima kasih.
salam,
edy pekalongan
mohon ijin berbagi
# in Gold we trust
pada suatu masa, satu tahun sebelum tembok berlin hancur di tahun 1986 . presiden amerika mengundang group band rock kelas dunia di gedung white house. mereka di minta pendapatnya untuk ikut serta menyebarkan perdamaian dan mencegah perang dunia ke - 3.
karena menurut penelitian ilmuan sosial politik, lagu lagu mereka ini disukai generasi muda di blok barat dan blok timur. tapi dasar seniman ketemu politisi, mereka tetap berpendapat dengan menyanyi:
giliran pertama pendapat dari group band white lion. mereka menyanyikan sepenggal syair dr lagu berjudul " when the children cry ":
...
Little child dry your crying eyes
How can I explain the fear you feel inside
Cause you were born into this evil world
Where man is killing man and no one knows just why
...
presiden amerika berkata : oke, aku mengerti itu. aku mengerti kalian membaca al kitab, tapi kalian tidak perlu menyindir kami dengan istilah " evil world'.
giliran kedua. group band scorpion , mendengar itu lalu berpendapat dgn menyanyi lagu - wind of change, tapi intronya saja:
...
I Follow The Moskva
Down to Gorky Park
Listening to the wind of change
An August summer night
...
mendengar itu presiden amerika berkata : oh tentu saja,tidak masalah kalian membela Moskow dengan ideologinya.
lalu sambil melihat di sekeliling ruangan, presiden amerika melihat seorang perempuan mengacungkan tangan. dia berkata: hei kamu perempuan yang di belakang itu siapa namamu ? . ya kamu.
perempuan itu menjawab : nama saya Yoko Ono . lalu dia mengutarakan pendapatnya . lalu dia memetik gitarnya dan menyanyi sebuah lagu dari kekasihnya yg sudah meninggal.
...
Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
...
presiden amerika tiba tiba menyetop lagu itu.
" oke. cukup Yoko Ono , aku sudah mengerti apa yg mau kamu sampaikan. hanya kami tidak bisa menyetujui satu hal. Negara tidak bisa di bubarkan. kalo negara bubar aku bisa pensiun. dan white house cuma akan jadi museum . "
lanjut presiden amerika . "kemudian tentang religion , itu tidak bisa kami hapus, hanya kami ganti dengan religion yang lebih kongkret yaitu ekonomi. sesuai pandangan hidup baru kami " In GOLD we trust " tapi kami sengaja memakai dan mempopulerkan uang kertas yg di cetak tanpa di jamin emas. agar kami bisa menguasai emas bangsa lain.
...
maapkan, ternyata ini sekedar lamunan di siang hari yang mendung.
dan acara TV kita masih menayangkan musik biasa. masih jauh dari harapan saya, karena setiap akan terjadi revolusi / perubahan di sebuah negara pasti didahului musiknya dulu. karena yg lagi tren " goyang caesar " maka mungkin saja akan banyak pejabat kita yg hobinya cuma bermain sandiwara lucu atau lawak. mungkin saja kartu joker sekarang diikut sertakan dalam permainan , seperti halnya kartu King dan Queen.
selamat hari sabtu untuk anda semua. terima kasih.
salam,
edy pekalongan
Komentar