Langsung ke konten utama

Buku ala Pandji Pragiwaksono



semalam saya selesai membaca sebuah buku kecil yang saya beli dari stand obral buku di gramedia pandanaran - semarang. bukan buku baru tapi kadangkala di buku buku yang di letakkan dalam stand obral saya temukan banyak buku yang lebih mengisnpirasi dari buku buku yang baru terbit , hanya saja kelemahan buku yang di cetak oleh penerbit memiliki batas kadaluwarsa untuk di tampilkan di peredaran.

berbeda dengan buku yang di tulis dan di terbitkan sendiri dengan nama penerbit milik kita sendiri , dan di jual dengan sistem print on demand di internet . masa pajang di rak buku online lebih panjang . apalagi jika di jual versi ebooknya ini akan lebih mudah di beli dan diakses oleh semua orang di dunia sepanjang tahun.



Judul Buku :
how i sold 1000 CDs
in 30 Days

karya : Pandji Pragiwaksono
penerbit : Gramedia tahun 2009

isi buku :

buku ini di tulis dengan gaya santai , seperti obrolan ringan . bercerita tentang pola pikir dan pola tindakan yang di anut oleh penulisnya . yang berprofesi sebagai seorang penyiar radio, musisi dan pekerjaan panji sebagaian besar adalah di bidang industri kreative.

buku ini mengajarkan seni marketing dengan cara sederhana , seperti segmentasi pembeli karya musik . dikatakan bahwa penulisnya memilih gaya marketing yang berbeda , unik seperti sapi ungu. karena masyarakat menyukai sesuatu yang tidak biasa. atau dalam bahasa marketingnya adalah nilai keunikan pada produk yang membedakannya dengan produk lainnya.

bahkan kategori konsumen yang berdasarkan buku rujukan marketing di tulis dalam buku ini yaitu dimulai dari Innovators, early adaptors, early majority , late majority , laggard.
itu adalah susunan dari pencipta tren sampai pengikut tren , namun bukan dalam hal menciptakan penemuan . tapi dalam hal mengkonsumsi barang / jasa.

sedikit gambaran bagaimana dunia konsumtif indonesia. Panji Pragiwaksono percaya bahwa periklanan sudah tidak terlalu penting , tapi rekomendasi seorang teman adalah lebih penting dari pada iklan . di katakan selanjutnya dalam buku ini bahwa budaya belanja adalah sebuah hiburan bagi masyarakat kita , apa saja kalo sesuatu entah barang / jasa bisa meningkatkan status kepercayaan diri seseorang atau secara psikologis mempu memberi sugesti dengan memakai barang ini atau jasa ini dia menjadi orang yang lebih baik ,lebih keren ,lebih terhormat .


bagi saya pribadi , ini semua adalah seni mempengaruhi pikiran yang dilancarkan oleh para marketer . para marketer adalah ahli hipnotis nyata . mereka betul betul memahami cara kerja pikiran , perasaan manusia , dan bagaimana memasuki alam pikiran dan perasaan seorang calon konsumen lalu mempengaruhi alam bawah sadarnya untuk membeli. ini adalah ketrampilan mereka.

hanya para marketer akan sulit mempengaruhi para ahli meditasi / yoga atau orang orang filsafat , politik dan para pujangga , karena pola pikir manusia jenis ini sudah mapan dan memiliki prinsip prinsip kehidupan yang dianut mereka sendiri.


( foto : Pandji dan Wimar witular )

bukunya panji banyak menyoroti tingkah laku para follower yang suka mengikuti artis idolanya. dan mereka adalah sasaran empuk bagi penjualan produk / jasa tertentu.

jika di ringkas buku ini berisi cara mencari uang dan popularitas dari sudut pandang panji yang menurutnya bisa di kombinasikan dengan unsur kebaikan dan pendidikan.

saya telah melihat web/blog panji dan terlihat disana bahwa buku ini di tulis dalam rangka transfer ilmu . semangat berbagi pengetahuan ini jarang dimiliki artis indonesia khususnya musis musisi muda , bagaimana mau berbagi ilmu , kalau membaca saja malas ... he 4X apalagi menulis buku .. jangan ngimpi.

panji bisa menjadi cermin bagi kita generasi muda , bahwa kita bisa merubah dunia dengan merubah diri sendiri saja. dengan merubah diri ke arah lebih positif kita sudah merubah satu orang di dunia ini yaitu diri kita sendiri.

mari kita berkarya ...
semoga ada manfaatnya.

salam,
edy pekalongan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu