sudah banyak tips yang diberikan oleh orang lain tentang menulis, mulai dari cara cara yang jitu sampai cara cara yang extra ordinary. namun pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tips menulis dari sudut pandang pribadi saya.
menulis adalah sebuah komunikasi . menulis itu bukan sekedar merangkai huruf huruf menjadi kalimat lalu kumpulan kalimat menjadi alenia dan kumpulan alenia menjadi halaman dan kumpulan halaman menjadi sebuah bab dan kumpulan bab menjadi sebuah buku.
bukan sekedar itu .
menulis adalah komunikasi , yang dimaksud adalah menyampaikan pesan. apa yang ingin kamu sampaikan kepada orang lain , tulislah....
sehingga tulisanmu itu memuat sesuatu yang disebut nilai pesan. pesan itulah yang disebut tema menulis.
bagi saya, menulis bukan untuk uang , menulis bagi saya adalah sebuah terapi untuk mengasah ketrampilan komunikasi. menulis adalah sebuah cara berbagi pengetahuan . dalam bahasa saya pribadi menulis adalah berbagi energi.
karena tulisan adalah energi . anda tidak sekedar merangkai simbol simbol yang disebut huruf.
tulisan anda adalah bentuk energi yang anda keluarkan dalam diri anda.
maka dari itulah setiap penulis memiliki energi yang berbeda beda dalam tulisannya. jika yang di bagi melalui tulisannya adalah energi positif maka pembaca tulisannya kebagian energi positif. jika yang di bagi adalah energi negatif maka pembacanya kebagian energi negatif .
jika tulisannya berisi pengetahuan yang baik ,maka pembacanya akan ketularan pengetahuan baik. jika tulisannya berisi pengetahuan yang beracun maka pembacanya akan kebagian pengetahuan beracun.
dalam sebuah tulisan mengandung kesadaran penulisnya , kesadaran inilah yang membedakan sebuah tulisan dari tulisan lainnya . saya membagi tulisan menjadi 3 kesadaran yaitu:
1. tulisan dengan kesadaran perut ke bawah
2. tulisan dengan kesadaran dada sampai ke leher
3 . tulisan dengan kesadaran dari leher ke atas
ket. 1
tulisan dengan kesadaran perut ke bawah berbicara tentang kekuasaan , perebutan kekuasaan , ambisi kekuatan , tentang sex , tentang hubungan yang pada intinya untuk kepuasan sex, untuk kebutuhan makan ,minum , hiburan fisik dan panca indra mulai dari makanan , fashion , perhiasan , peralatan ,mobil , liburan.
ket. 2
tulisan dengan kesadaran dada sampai leher berbicara tentang cinta kasih , perhatian , persaudaraan , penyembuhan luka luka batin , kedamaian. dan ilmu pengetahuan .
pada intinya pengembangan hati nurani manusia . tentang pemenuhan kebutuhan batin.
ket 3.
tulisan yang berbicara tentang ilmu pengetahuan murni dan pengembangan kebijaksanaan.
apa saja yang masuk dalam kategori kebijaksanaan hidup.
kebanyakan buku best seller adalah yang berbicara tentang kesadaran pertama.
yaitu tentang kekayaan dan kesenangan panca indra. karena mayoritas masyarakat masih hidup pada tingkat kesadaran perut dan di bawah perut.
hal ini saya simpulkan dari psikologi yoga yang saya pelajari , pengembangan pusat kesadaran manusia berpengaruh terhadap apa yang ditulisnya dan di bacanya.
jika anda ingin menulis , kepada siapa tulisan itu tujukan dan orang yang di tuju masih pada tahap kesadaran hidup yang mana , tentukanlah . maka tulisan anda akan di respon oleh pembaca pada level kesadaran yang anda sampaikan.
menulis bagi saya adalah sebuah perjalanan hidup untuk mengevaluasi tingkat kesadaran hidup saya. saya memperhatikan kembali tulisan saya 3 tahun yang lalu dan bisa memahami tingkat kesadaran hidup saya pada waktu menulis persoalan tersebut.
jika anda menulis dengan otak ,maka tulisan anda akan sampai di otak pembaca. jika anda menulis dengan hati maka tulisan anda akan sampai di hati pembaca, jika anda menulis dengan segenap jiwa anda, maka tulsian anda akan memasuki jiwa pembaca anda.
saya setuju dengan sebuah gagasan tentang sekolah menulis, bahkan beberapa tahun terakhir ada sekolah menulis di internet . itu bagus sekali.
sekolah adalah sesuatu yang baik . menurut Socrates , guru bagi para bangsawan yunani di tahun 300 an sebelum masehi . Sekolah adalah mengisi waktu luang untuk belajar dari tidak tahu menjadi tahu.
tulisan adalah wakil lidah seorang penulis . wakil perasaan seorang penulis, jika anda menyampaikan tulisan penuh dengan rekayasa dan sandiwara . maka tulisan anda adalah sebuah ekpresi rekayasa.
seorang bung karno , tidak pernah ikut pelatihan jurnalistik.
seorang mahatma ghandi tidak pernah ikut sekolah jurnalistik.
seorang khalil gibran tidak pernah ikut kursus menulis.
tapi kenapa tulisan tulisan mereka dikagumi para pembaca dan mengispirasi banyak orang ?
karena mereka menulis bukan sekedar menulis , mereka memahami apa yang akan mereka tulis. mereka memahaminya dari pengalaman mengolah pikiran ,perasaan dan jiwa mereka.
sehingga menulis dengan segenap jiwa mereka ,sehingga dalam tulisan mereka tersimpan energi yang luar biasa. dan akan mengalir kepada pembacanya ,jika mereka bisa memahaminya.
tips menulis adalah tentang pemahaman. jika anda sendiri sudah memahami sesuatu , maka tulislah.
para pujangga di era kerajaan dulu , menulis karya untuk tujuan kepentingan yang lebih luas dari sekedar uang . contoh pujangga keraton surakarta : Ki Ronggowarsito , beliau menulis karya bukan untuk uang . beliau menulis untuk menghibur rakyat , memberi wawasan kepada rakyat dan sekaligus menaikkan tingkat kesadaran spiritual rakyat di wilayah kesultanan surakarta.
di Indonesia ini sudah mengalami krisis pujangga. kalo anda mencari orang yang pinter menulis dengan kata kata yang manis dan indah ,banyak yang bisa. bahkan para ahli menulis pidato adalah orang orang yang pintar memoles hal buruk menjadi baik demi kepentingan pencitraan seorang pemimpin yang berkuasa.
empu tantular adalah seorang Pujangga jawa , kerajaan majapahit yang beragama budha . beliau menulis karya yang di sebut Sutasoma. bahkan inspirasi dasar negera kita " Bhineka Tunggal Ika " diambil dari hasil karya Empu Tantular.
pujangga bukanlah penulis . pujangga lebih dari sekedar penulis.
Serat Wedotomo adalah karya seorang Raja Mangkunegaran yang sekaligus seorang pujangga.
Bung karno adalah seorang Presiden sekaligus seorang pujangga.
tahapan pemahaman yang bisa melahirkan seorang pujangga adalah
dimulai dengan mengenal diri sendiri , memahami diri sendiri , percaya diri. menjadi diri sendiri yang orisinil.
setelah itu mulai dengan memahami orang lain ,memahami alam semesta . dan memahami keadaan masyarakat .
pemahaman ini bisa tercapai jika seorang mampu membaca , membaca simbol simbol , membaca tanda alam , membaca penderitaan orang lain dan seterusnya dan seterusnya.
pemerintah mengkampanyekan budaya membaca , namun hanya pada tahapan membaca huruf huruf latin dan angka angka. belum sampai membaca tanda alam dan membaca hati nurani rakyat. sehingga pemerintah sendiri gagal memahami apa yang di rasakan rakyat. karena pemerintah sendiri baru mencapai ketrampilan tataran membaca hasil statistik yang berupa huruf dan angka. yang sangat mungkin bisa di rekayasa.
seorang penulis harus bisa membaca . dan suka membaca . namun alangkah baiknya juga tidak berhenti pada membaca huruf dan angka yang tercantum di kertas ataupun layar monitor.
saya mengajak semua penulis untuk melangkah lebih jauh dengan membaca simbol simbol ,membaca tanda alam, membaca hati nurani rakyat . sehingga seorang penulis akan bertransformasi menjadi seorang pujangga.
karena di jawa ini sudah krisis pujangga , maka saya mencoba belajar membaca dan menulis. agar suatu waktu bisa mencapai tingkatan pujangga.
pemahaman bisa muncul karena praktik nyata.
jika anda hanya membaca tapi tidak pernah berpraktik menulis . maka ketrampilan menulis anda menjadi kurang terasah.
Udheng atau ikat kepala adalah lambang pemahaman.
makanya udheng dipakai di kepala di ikatkan dengan simpul.
itu bermakna pemahaman harus di terapkan dalam pikiranmu dan disesuaikan dengan dirimu sendiri . mengikat udheng di kepala bermakna mengikat pemahaman di dalam pikiran kita.
motif batik dalam udheng jawa beraneka macam , itu lambang pola pikir manusia tidak sama. berbeda beda. namun itu tetap hanyalah sebuah pemahaman.
salah satu tokoh pujangga jawa abad ke 20 yang saya kagumi adalah Ki Ageng Suryomentaram
yang melahirkan ajaran kawruh bejo ( ilmu kebahagiaan dan keberuntungan ).
" Ojo gumunan , Ojo kagetan " itulah pesan dari tulisan ki Ageng Suryomentaram yang membekas di dalam batin saya.
semoga ada manfaatnya.
salam,
edy pekalongan
Komentar