Langsung ke konten utama

Membersihkan Aura




ada seorang teman yang bertanya kepada saya,
dia bekerja sebagai sekretaris perusahaan.

bagaimana agar segala yang saya temui
menjadi indah dan jauh dari masalah?


saya katakan: kalau jauh dari masalah itu tidak mungkin...
karena hidup ini selalu berisi masalah.
hanya masalah tersebut bisa memiliki nilai positif
atau negatif dalam hidup seseorang.

sedangkan sesuatu akan menjadi indah
jika kita menggunakan perasaan/ dada kita
bukan logika/ kepala kita.
kepala tidak bisa menikmati
indahnya menatap bulan purnama.

tapi kalau yang dimaksud agar dalam hidup
kita seperti magnet yang menarik yang baik baik
dan keberuntungan, itu bisa di usahakan dengan
membersihkan aura kita.

sesuatu yang bersih akan disukai oleh orang lain.
perilaku yang bersih , pikiran yang bersih,
baju yang bersih, bahkan cat tembok yang bersih
juga disukai orang. karena kebersihan itu
memancarkan energi yang positif.

aura atau medan magnet tubuh manusia
atau hawa panas/ getaran radiasi listrik tubuh manusia
yang mengelilingi tubuh manusia itu
sangat di pengaruhi oleh perilaku, pola pikir,
emosi, kesehatan termasuk juga makanan
dan minuman yang di konsumsi.

lalu dia meminta saran, apa yang harus
dilakukan untuk membersihkan aura ?
saya memberikan sebuah tips yang
harus di jalani selama 20 hari berturut turut.

anda penasaran apa tips tersebut..
silahkan email ke saya.. nanti saya beri tahu.

salam,
edy
pekalongan

Komentar

Nur Pekalongan mengatakan…
nii, aku baru aja jalan - jalan di jalur blog. rame ya? aura itu tampilan energi cahaya yang dihasikan dari penempatan diri terhadap setiap akses dan peristiwa.

kalau penempatannya bnar, penuh kemurnian, maka rasanya akan beda, dan tampilan energi cahaya / aura akan beda pula.

semakin tepat, semakin nyaman,
semakin dalam semakin bahagia.
semakin tepat penempatan permasalahan / kegiatan maka hidup ini adalah untaian mutiara.

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k