Langsung ke konten utama

kembali ke jawa

siapapun yang saat ini yang suka bermeditasi dan fokus di cakra jantung / dada. maka dia sudah seharusnya naik fokus di cakra dahi / ajna. karena saat ini emosi negatif dari masyarakat banyak yang terbuang ke sekitar lingkungan. apa itu emosi negatif : kemarahan, kebencian, kesedihan, ketakutan, kecemasan. itu semua mencemari atmosfer kita. orang orang yang bermeditasi fokus di dada atau mengolah hati / perasaan . maka dia akan terkena efeks amping yaitu karena kepekaannya dia malah menyerap emosi negatif yang jumlahnya semakin besar. perasaannya menjadi sensitif dan mudah meledak ledak. ini sebabkan karena getaran perasaannya menyerap apa yang terjai di sekitarnya. ini sangat berbahaya untuk kesehatan jiwa dan raga. 

siapapun yang masih befokus meditasi di cakra dada. harus melakukan proses pembersihan energi stres di dalam dirinya dan di salurkan ke dalam magma bumi untuk di netralkan. caranya dengan mengarahkan kedua telepak tangan menghapa ke tanah dan di niatkan untuk menyalurkan semua bendungan emosi yang terkumpul di dalam diri , ke dalam inti bumi / magma. bayangkan aliran air berwarna hitam keluar dari telapak tangan anda mausk ke dasar bumi. lakukan sambil bernafas santai dan ketika visualisasi anda menunjukkan air yang keluar dari telapak tangan anda sudah berwarna bening. maka sudahi kegiatan menyalurkan energi negatif ke inti bumi. anda tahu bahwa petir yang menyambar di salurkan ke bumi untuk di netralkan. itu proses kerjanya sama.

setelah proses pembersihan , maka anda perlu membuat gelembung cahaya perisai yang mengurung tubuh anda. berwarna ungu atau pilihan warna putih kristal . isi gelembung cahaya tersebut dengan getaran energi cinta kasih.  lalu beri perintah  agar menjadi pelindung anda selama terjaga ataupun tertidur dari semua getaran emosi negatif dari luar diri anda. semuanya di tolak dan di netralkan dengan gelembung cahaya ini.

lakukan ini selama 30 hari . maka anda akan memiliki kestabilan emosi. karena anda sudah menjadi tipe orang yang tidak suka menyimpan emosi negatif dan melindungi diri dari radiasi emosi negatif dari orang lain dan lingkungan.

orang orang yang suka bermeditasi dan melakukan ini . maka dia akan selamat dari gempuran energi negatif yang berasal dari akumulasi kemarahan masyarakat , kesedihan masyarakat dll. 

fokuskan meditasi anda di cakra dahi atau ajna. dan tetaplah melakukan tehnik meditasi anda / membaca mantra / dzikir/ namun ingatlah untuk tetap di cakra dahi . jangan turun ke cakra dada.  ini agak sulit dan memerlukan penyesuaian. 

secara awam. manusia saat ini harus menggunakan logika akan sehat dan kemanusiaannya . ini di sebut kebijaksanaan / budhi . sudah bukan lagi saatnya di ombang ambingkan oleh perasaan di sakiti / menyakiti karena keyakinan kita di rusak. keyakinan letaknya di dada. tapi kebenaran / fakta letaknya di dahi /kepala.
orang orang yang belum bisa menerima kenyataan hidup yang sebenarnya , sesungguhnya masih berlindung pada kepercayaan di dada yang itu bersifat keyakinan buta.

orang yang masih fokus pada perasaan , maka dia akan mudah stres dengan berbagai kondisi yang tidak menyenangkan. siapapun yang berlatih spiritual di masa ini, yang masih fokus di cakra dada. dan dia berdomisili di tanah jawa. maka dia akan segera tumbang oleh perubahan tatanan jaman.

orang orang yang mau menggunakan ajaran budhi yaitu fokus di cakra dahi / ajna , menggunakan logika akal sehat dan ilmu pengetahuan maka dia akan selamat. tidak mudah di picu untuk perang . tidak mudah di picu oleh gosip dll.

saya pribadi menggunakan metode ini mulai 3 bulan yang lalu. karena situasi jaman yang berubah. saya membentingi diri dengan energi cinta kasih dengan bersenandung mantra maha karuna dharani 12 x . dan menyalakan hio / dupa lidi kepada budha avalokitesvara . di tutup dengan membaca " om mani padme hum" sebagai proteksi energi negatif .

biasanya saya hanya menyalakan pelita / lilin . tapi saat ini mengingat perubahan tatanan spiritual di jawa. maka saya menyalakan hio , menyalakan pelita . dalam meditasi saya.

tidak hanya itu , saya kembali menggunakan cara leluhur mojopait  dalam bersyukur yaitu dengan menyalakan dupa lidi untuk roh di dalam diri saya, untuk roh roh leluhur saya dan untuk Alam semesta sebagai penjelmaan Tuhan .

pengertian leluhur adalah orang tua dan nenek moyang manusia yang nantinya sambung menyambung sampai akar manusia manusia unggulan yang pernah hidup ribuan tahun yang lalu. jika di jaman mojopait . lelehur orang jawa adalah manusia dewa atau bethara. dan setiap manusia jawa memiliki bathara yang bertugas membimbingnya sesuai waktu kelahirannya / wataknya . ini disebut wayang atau bayangan nya.

menurut saya, setiap suku memiliki leluhur penjaganya masing masing. ini yang sudah di tinggalkan oleh orang jaman ini karena adanya agama agama formal. praktik seperti ini bagi pemeluk agama samawi ( yahudi ,kristen & islam ) disebut sebagai animisme / kepercayaan pagan. dan cenderung di cap sesat.

orang jawa kuno , menyakini leluhurnya adalah titisan dewa. dan guru gurunya adalah dewa . maka setap orang jawa kuno selalu menggali watak luhur di dalam dirinya / unsur dna terbaik. / karakter mulia. sesuai dengan bathara dalam wayang yang sesuai dengan dirinya.

saya sendiri sudah menemukan nama watak luhur bathara di dalam diri saya yang perlu di kembangkan. sehingga menjadi pribadi yang tidak perlu meniru niru orang lain tapi menjadi alamiah sesuai konsep dna terbaik yang ada di dalam diri saya. ini disebut watak luhur " wayang " di dalam diri manusia jawa.

saya tidak bisa meniru niru orang lain. saya harus menjadi diri saya sendiri. sesuai alamiah penciptaan saya yang lahir dalam rupa ras jawa, dari keluarga tertentu , di lokasi tertentu , pada kelahiran ( jam, hari, tanggal & tahun) tertentu. hal ini fakta yang tidak bisa saya rubah. ini sudah pemberian dari Tuhan.

kalo Tuhan menginginkan saya menjadi orang spanyol, maka saya tidak akan lahir disini. karena setiap roh tidak bisa memilih jabang bayi dan orang tuanya , tidak bisa memilih bentuk wajah & raganya, tidak bisa memilih tempat / jaman kelahirannya. maka itu menjadi jelas, bahwa setiap orang tidak perlu lagi meniru niru menjadi orang lain. saya harus menajdi diri saya sendiri. itu fakta.

agama bisa berubah 5 x dalam satu masa kehidupan. kewarganegaraan bisa di rubah. gelar sarjana bisa di pilih sesuai selera.  tapi ras / orang tua / tempat lahir / dna kita . tidak bisa di rubah. kalo saya mengaku ngaku sebagai orang ras latin / italia ,dengan dandanan ala italia, berbicara dalam bahasa italia . lalu saya minta di akui sebagai orang ras latin / italia . maka saya hanya akan di tertawakan oleh manusia ras latin / itlaia. mereka akan tetap menyebut saya sebagai orang jawa.

ini sebuah kenyataan yang sering kali jelas dan nyata tapi di ingkari oleh banyak orang. ibaratnya kambing menjadilah kambing. ayam menjadilah ayam. kucing menjadilah kucing. karena itu potensi terbaikmu.

semoga ada manfaatnya. terima kasih.
salam,
edey pekalongan


Komentar

Anonim mengatakan…
Salam kenal pak ... blog yang bagus ... salam megono

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k