saya sempat hadir di candi borobudur pada saat perayaan waisak 2014. saya ikut juga jalan kaki dari candi mendut menuju borobudur. kesan saya , ini hanya pesta dan sarana pamer sekte sekte budha di indonesia. tapi lupa pada budaya jawanya. malah orang jawa yg disuruh mengotong persembahan seperti kuli, tidak apa apa. bebas saja. di agama manapun ternyata sama. orang jawa hanya jadi konsumen budaya luar entah china, thailand, india, arab, jepang. menunjukkan sedikit ciri jawanya pasti akan di curigai. sekali lagi tidak apa apa. memang orang jawa sudah hilang taksu jawanya.
saya sempatkan merokok , sengaja memberi pesan merokok tidak membunuhmu. tapi kebencian, keserakahan, kebodohan itu bisa membunuh bangsa indonesia bahkan umat manusia di bumi.
saya lihat ini hanya pesta untuk pejabat dan ajang pariwisata. tidak apa apa. menjelang detik detik waisak. satu jam sebelumnya antrean orang membawa peralatan foto mengular. dan berisik. saya memilih duduk agak jauh di bawah sinar bulan. tidak naik ke pelataran candi . menyalakan dipa dan lilin. duduk bersila. sampe dupa habis. menjelang detik-2 waisak dan acara lampion. saya jalan kaki keluar dari candi borobudur kembali ke penginapan yg tidak jauh dari lokasi candi.
esoknya saya kembali ke jogja. untuk mencari buku buku bekas.
dan menyempatkan minum kopi di gerai kopi luwak dengan pakaian ciri jawa . beberapa orang mungkin merasa aneh, di jogja sendiri, kalo ada orang berpakaian adat jalan di mall dan mampir kafe masih di anggap tidak wajar. ya tidak apa apa. bebas saja.
tujuan saya hanya ingin mengatakan tanpa bicara kalo ngopi di kafe mahal pun, bisa di lakukan orang desa dan itu bukan ciri orang modern. biasa saja. dan tidak istimewa.
saya mendapat satu buku bagus, karya Y.B. Mangun wijaya, judulnya " wastu citra " ini buku tentang arsitektur dan makna / falsafahnya. di buku ini saya banyak tahu tentang makna bangunan adat jawa dan bali.
sempat saya foto buku ini di kasur tempat say amenginap di hotel.
saya ingat hidangan makan siang saya ala eropa di kafe di dalam benteng belanda di jalan malioboro cukup enak. saya suka salad buahnya.
perjalanan saya pulang acara waisak membeli sebuah lukisan bambu bertulis kaligrafi arab " ayat kursi " dari kakek tua usia 81 tahun dari borobudur yang membuatnya sendiri. dia bercerita jaman jepang sampe hilangnya wibawa orang jawa. hal itu di ceritakan di dalam bus jurusan borobudur jogja. sebelum saya mampir jogja mencari buku. dan oleh oleh kaligrafi bambu itu saya berikan sahabat saya di semarang yang lama tak jumpa. mereka berdua yaitu mas yono dan mbak nina adalah sahabat saya sejak 2008. kita sempat makan bersama di hari minggu kemaren di kedai dekat simpang lima - semarang .
pulang ke rumah hari senin. dan baru bisa menulis postingan blog hari selasa ini.
pesan yang saya dapat " jangan membawa banyak beban di perjalanan, supaya langkah ringan. kalo dapet sesuatu barang , di rasa ada yang lebih butuh. berikan saja "
salam.
edy pekalongan
saya sempatkan merokok , sengaja memberi pesan merokok tidak membunuhmu. tapi kebencian, keserakahan, kebodohan itu bisa membunuh bangsa indonesia bahkan umat manusia di bumi.
saya lihat ini hanya pesta untuk pejabat dan ajang pariwisata. tidak apa apa. menjelang detik detik waisak. satu jam sebelumnya antrean orang membawa peralatan foto mengular. dan berisik. saya memilih duduk agak jauh di bawah sinar bulan. tidak naik ke pelataran candi . menyalakan dipa dan lilin. duduk bersila. sampe dupa habis. menjelang detik-2 waisak dan acara lampion. saya jalan kaki keluar dari candi borobudur kembali ke penginapan yg tidak jauh dari lokasi candi.
esoknya saya kembali ke jogja. untuk mencari buku buku bekas.
dan menyempatkan minum kopi di gerai kopi luwak dengan pakaian ciri jawa . beberapa orang mungkin merasa aneh, di jogja sendiri, kalo ada orang berpakaian adat jalan di mall dan mampir kafe masih di anggap tidak wajar. ya tidak apa apa. bebas saja.
tujuan saya hanya ingin mengatakan tanpa bicara kalo ngopi di kafe mahal pun, bisa di lakukan orang desa dan itu bukan ciri orang modern. biasa saja. dan tidak istimewa.
saya mendapat satu buku bagus, karya Y.B. Mangun wijaya, judulnya " wastu citra " ini buku tentang arsitektur dan makna / falsafahnya. di buku ini saya banyak tahu tentang makna bangunan adat jawa dan bali.
sempat saya foto buku ini di kasur tempat say amenginap di hotel.
saya ingat hidangan makan siang saya ala eropa di kafe di dalam benteng belanda di jalan malioboro cukup enak. saya suka salad buahnya.
perjalanan saya pulang acara waisak membeli sebuah lukisan bambu bertulis kaligrafi arab " ayat kursi " dari kakek tua usia 81 tahun dari borobudur yang membuatnya sendiri. dia bercerita jaman jepang sampe hilangnya wibawa orang jawa. hal itu di ceritakan di dalam bus jurusan borobudur jogja. sebelum saya mampir jogja mencari buku. dan oleh oleh kaligrafi bambu itu saya berikan sahabat saya di semarang yang lama tak jumpa. mereka berdua yaitu mas yono dan mbak nina adalah sahabat saya sejak 2008. kita sempat makan bersama di hari minggu kemaren di kedai dekat simpang lima - semarang .
pulang ke rumah hari senin. dan baru bisa menulis postingan blog hari selasa ini.
pesan yang saya dapat " jangan membawa banyak beban di perjalanan, supaya langkah ringan. kalo dapet sesuatu barang , di rasa ada yang lebih butuh. berikan saja "
salam.
edy pekalongan
Komentar