Garam dihindari oleh penderita penyakit tertentu. Gula tebu dianggap musuh bagi penderita penyakit tertentu. Hal ini bukan salah garam dan gula tebu. Ini murni karena seseorang tidak sehat raganya sehingga menciptakan kondisi unsur garam dan gula tebu yang bermanfaat bagi orang sehat tapi menjadi ancaman berbahaya bagi dirinya.
Begitu pula batin yang sakit karena keserakahan, dendam, kebodohan, kebencian juga kesombongan. Maka akan menolak segala jenis latihan pemurnian kotoran batin & ajaran mencapai penerangan batin. Hal ini serupa gula dan garam di atas.
Maka ajaran dharma baru akan menjadi sebuah vitamin & makanan bergizi bagi batin yang sehat yang telah lepas dari penyakit kekotoran batin.
Menjadi sia sia memberi ajaran dharma kepada manusia yg batinnya belum tersembuhkan. Semua pelajaran spiritual dimulai dari pembersihan kotoran batin. Ketika kotoran batin sudah dibersihkan maka pikiran manusia menjadi terbebas dari keinginan jahat / buruk.
Inilah tahap pertama latihan spiritual aliran putih yang sering dilupakan oleh aliran spiritual komersial yaitu kursus pelajaran spiritual yg berbayar. Yang ujungnya hanya ingin laba . Tidak mau rugi. Mereka bukan lagi siswa dan guru tapi lebih tepat sebagai penjual dan pembeli dalam transaksi ekonomi.
Bagi saya ajaran dharma tidak akan laku dijual kepada orang2 yang mencari laba, serakah , penuh kebencian dan bodoh. Sehingga tidak ada gunanya mencari pengikut.
Strategi membersihkan kotoran batin adalah latihan yang meruntuhkan ego dan membuang harga diri. Ini hanya bisa di tempuh dgn jalan disiplin latihan bertahun tahun berkorban demi pihak lain dan melayani orang lain dgn tulus.
Jalan ini di contohkan guru sidharta gotama yang kaya raya. Kasta bangsawan. Punya istana lengkap dgn pelayan tapi memilih mengemis dengan mangkuk untuk meminta makanan. Ibarat seorang milyuner punya istana tapi memilih hidup dgn cara mengembara berjalan kaki. Ini adalah salah1 bentuk latihan menghapus kesombongan.
Maka ajaran dharma sangat cocok untuk orang2 yang kaya raya yang tidak puas setelah punya harta dan kekuasaan. Sehingga saya tidak heran banyak milyuner yang sudah puas dgn kesenangan tertarik belajar dharma. Bagi mereka imbalan surga tidak penting karena semua kesenangan yg di janjikan di surga sudah bisa dia nikmati saat ini dengan tabungannya yg unlimited.
Meminjam ucapan OSHO : saya bukan guru untuk orang miskin
Saya adl guru bagi orang kaya dan terpelajar.
Osho seakan mau mengatakan bahwa tipe murit yang bisa memahami ajarannya adalah mereka yg punya kualitas terpelajar dan sudah sering menikmati kesenangan dunia.
Guru spuritual untuk orang miskin dan bodoh sudah banyak di india pada masanya. Beliau memilih jalan mengajar spiritual kepada kaum muda terpelajar dan yang tidak mengejar uang berlebihan karena sudah kaya dan sering bersenang senang.
Jadi pilihlah guru sesuai dengan kualitas murit yang diinginkan oleh guru bersangkutan. Namun jalan pertama tetaplah sama yaitu pembersihan kotoran batin .
Komentar