amit amit ngaliman salam
mohon ijin berbagi
# Empan Papan
*
*
juri musik dangdut kok mengomentari lomba musik jazz , itu tidak pas. jangan keliru , menimbang beras dengan termometer ( alat ukur panas ) , itu tidak pas. begitupula misalkan saat seseorang yang menempuh jalan spiritual dengan olah perasaan , diukur dan dinilai dengan jalan logika. itu tidak pas. karena punya tehnik dan praktek yang berbeda.
*
*
maka kecerdasan manusia dalam memakai alat ukur yang tepat. itu sebuah ketrampilan membedakan dan menempatkan. harus dilatih terus menerus . di jawa disebut prinsip Empan Papan. jangan keliru menggunakan alat ukur. nanti hasilnya ngawur dan bingung sendiri.
*
*
manusia yang cerdas , pandai membedakan alias pandai melakukan diskriminasi. orang sakit flue , tidak bisa diperlakukan sama dengan orang sakit jantung, tidak bisa diperlakukan sama dengan orang sakit kencing nanah. perawatan dan obatnya berbeda. padahal sama-2 orang sakit.
*
*
olah raga yang diolah itu ragamu sendiri, bukan raga orang lain. olah batin itu yang diolah batinmu sendiri bukan batin orang lain. belajar itu yang diajar dirimu sendiri. kalo orang lain tidak meminta kamu menjadi mentor dia, maka tidak wajib menyuruhnya berlatih begini dan begitu. cukup menyarankan, itupun tidak memaksa.
*
*
bagi saya. manusia lain mau berubah atau tidak. itu tanggung jawabnya sendiri. toh yang merasakan enak dan tidak enak. gembira dan sedih , itu dirinya sendiri. jika melanggar hukum negara atau hukum masyarakat , toh dia sendiri yang repot.
*
*
jika di komunitas orang dewasa, bersikaplah dewasa. mengatakan naruto, harry potter, spiderman / batman / superman adalah super hero yang harus dicontoh. itu seperti adegan lawak. semua orang dewasa tahu itu kalo tokoh cerita komik, kartun , film fiksi . itu buatan rekayasa orang dewasa utk pendidikan anak-2 dan hiburan saja.
*
*
menggunakan alat ukur yang tepat. itu membantu saya menjalani hidup lebih nyaman. walopun hidup itu penuh kerepotan , penuh kesusahan dan tidak enak tapi kadang ada enaknya . suka dan duka itu satu paket hidup. saya terima semuanya. jagalah kesehatan. semoga kita semua slamet dan bahagia. cukup makan dan cukup bersenang senang. terima kasih
*
*
salam,
Wuddha Paing
Komentar