amit amit ngaliman salam
mohon ijin berbagi
# Bathara KALA & Dalang Ruwat
*
*
saya teringat simbol Relief KALA . sang waktu di bumi , di jawa disebut Kala. simbolnya ada setiap kita mau memasuki candi budha . juga di keraton/ istana . biasanya ada di atas pintu masuk.
*
*
bagi sebagian orang relief KALA disangka simbol wajah menakutkan seperti setan , tanpa makna, tapi tanda itu bagi saya pribadi adalah kita hidup dibumi itu di bingkai oleh waktu. sedangkan waktu sendiri bersifat netral , tidak memihak.
*
*
didalam wayang kulit ada simbolnya Bathara Kala. bagi saya itu artinya simbol putaran waktu , yang membatasi usia manusia. tapi bagi sebagian orang malah dibaca sebagai simbol setan dan sesuatu yang magis.
*
*
saking pentingnya prinsip waktu ini , simbol relief kala ada dimana mana, terutama di tempat pemujaan dan di istana jawa . itu sebagai pengingat manusia akan waktu dan kehidupan.
*
*
dalam budaya jawa. orang orang yang berpotensi tertinggal, tertindas, dikorbankan oleh putaran waktu atau roda jaman masa kini . dilambangkan dalam cerita tutur tinular sebagai calon santapan Bathara Kala. maka dia perlu di ruwat oleh dalang atau sang sutradara. agar selamat dalam mengarungi samudra kehidupan.
*
*
bagi saya pribadi membaca kisah tersebut dengan makna berbeda yaitu orang orang tersebut perlu di bantu untuk diubah nasibnya oleh Dalang ruwat. siapa itu Dalang Ruwat yaitu simbol orang yang punya kekuatan dan berkuasa menjadi penentu alur cerita jaman.
*
*
bentuk Dalang ruwat itu, bagi saya bisa seorang penguasa wilayah atau penguasa negara atau penguasa lintas negara di bidang ekonomi , di bidang politik , di bidang pendidikan. di bidang hukum , dll. cirinya keputusannya bisa ikut menentukan jalan kehidupan nasib rakyatnya. bertambah makmur atau bertambah miskin.
*
*
lalu siapakah sang Dalang Ruwat tingkat dunia ? mereka adalah para pemegang kunci peradaban dunia. kelompok manusia yang bisa menentukan aturan sistem ekonomi dunia seperti standar mata uang dan perbankan dunia, aturan sistem politik dunia, juga pencipta trend lifestyle masyarakat dunia. merekalah yang bisa menjadi Dalang ruwat kalo mau.
*
*
jadi budaya ruwatan dan dalang ruwat , bagi saya harus di baca ulang. bukan sekedar tahapan upacara mistik. tapi sesungguhnya itu sindiran tetua jawa kuna kepada pegelaran jaman dan para penguasa jaman.
*
*
dalam bahasa jawa istilah " terang" di sebut " Padhang ". lalu ketika berada dalam kondisi terang cahaya disebut " Madhang ". dan ketika memberi terang cahaya kepada orang lain disebut " madhangi "
*
*
bagi saya pribadi yang dimaksud secara lahiriyah dari pertanyaan dalam bahasa jawa. " sira wus madhang apa durung ? " ( artinya : kamu sudah makan apa belum ? ). itu jika di teruskan kajian makna dari pertanyaan tersebut. " wus madhang apa durung " artinya sudahkah kamu mengisi dirimu dengan cahaya penerang untuk mengusir kegelapan di dalam diri.
*
*
karena sesungguhnya kondisi gelap atau dalam bahasa jawa " Petheng " itu adalah sebuah situasi dimana cahaya tidak sampe karena terhalang sesuatu .jadi bukan masalah kurang cahayanya , tapi cukuplah perlu disingkirkan penghalangnya , maka secara otomatis kondisi gelap atau " Petheng" itu lenyap dengan sendirinya.
*
*
berlatih menyingkirkan kegelapan di dalam diri dan mencapai pandangan hidup yang terang , di setiap jalur spiritual agama agama besar juga kepercayaan manapun . ada metodenya masing masing.
*
*
kalo di jalan yang pernah saya tempuh. dengan mengurangi kebodohan. lelakunya belajar dan berpraktek sehari hari supaya memiliki pandangan yang terang akan kehidupan. prosesnya dari Bodho menjadi Budhi.
*
*
pengertian ini adalah pendapat pribadi saya. kalo pendapat orang lain saya tidak tahu. tentu saja akan berbeda. karena perjalanan setiap orang berbeda beda. dan itu adalah wajar, karena dunia ini isinya warna warni.
*
*
sambil merokok kretek diiringi alunan musik Cuba dari Buena Vista Sosial Club berbahasa spanyol yang saya tidak tahu artinya tapi menikmati. saya berdoa, semoga kita semua slamet bahagia. cukup makan minum . cukup bersenang senang. cukup istirahat. hindari stres dan tetap jaga kesehatan. terima kasih.
*
*
salam,
Wuddha Paing
Komentar