Langsung ke konten utama

Workshop Art Therapy , 3 Nov - surabaya




amit amit ngaliman salam
mohon ijin berbagi

minggu siang kemaren , saya mengadakan workshop art therapy for anger management di salah satu cafe di surabaya. materi ketrampilan dasar terapi menggambar untuk anger management. ada satu cerita menarik tentang peserta dari fakultas psikologi salah satu PTN di semarang.

setelah sesi terapi , lalu makan siang. dilanjutkan sesi kedua . salah satu peserta merasa ingin mengamuk . lalu dosen pendampingnya yang juga jadi peserta . protes kepada saya dan menakut nakuti saya . " nanti kalo anak ini pulang bunuh diri , bagaimana ? siapa yang tanggung jawab " .dan dia memberi analisa secara psikologi kepada saya dan semua peserta yang datang dengan bukan latar belakang psikologi.

ada satu peserta lain protes , ini acara art therapy atau kajian psikologi ?
saya jawab : ini acara art therapy , menggunakan seni menggambar sebagai media untuk membantu manusia jadi lebih nyaman dan merasa lebih baik .

satu hal yang tidak saya sangka. peserta ( dosen ini ) menghakimi karya terapi menggambar saya , seperti di sidang skripsi. di forum workshop saya. dan berdebat tentang masalah mahasiswa yg jadi semakin tidak bisa mengendalikan marah.

setelah 10 menit berdebat dengan peserta lain. antara dosen dan peserta lain , saya persilahkan berdebat tapi saya potong

dan saya katakan :
berdebat tidak menyelesaikan masalah, ini ada masalah , apa yang bisa saya bantu ?
lalu saya tawarkan kepada mahasiswa yg merasa ingin meledak ledak setelah terapi menggambar. karena ternyata dia suka memendam marah.

setelah 30 menit saya bantu di luar ruangan secara privat , dia merasa pikirannya jernih , seluruh rasa jengkelnya hilang. berganti ketenangan. lalu saya kembali ke ruangan. dan meminta testimonial .

jadi sementara mereka ribut berdebat tentang sebuah masalah tapi pada tataran teori. dan masalah itu saya selesaikan.

dan bahkan masalah yang mereka khawatirkan sudah tidak ada. artinya sudah selesai. mereka masih saja berdebat dengan hal hal yang membuang waktu.

ini dalam pandangan spiritual jawa saya sebut
" pinter nanging ora bisa ngrampungi perkoro " atau " pandai teori tapi tidak bisa menyelesaikan masalah "

acara secara keseluruhan berjalan baik, walopun satu dosen sebagai peserta ( yg saya ceritakan diatas ) berbuat kurang bijak dan ingin menghakimi karya saya. aneh sekali , orang kadang lupa. dia di forum umum bukan di kampusnya . tapi mengganggap semua orang adalah seperti mahasiswanya.

saya masih bisa santai dan tenang . mungkin kalo saya belum berlatih meditasi dan menuruti hawa nafsu. saya akan mengusirnya dan berkata " saya sudah memberi anda tiket workshop gratis , makan gratis , ilmu gratis , tempat dan fasilitas . tapi balasan anda adalah menghakimi karya ( terapi menggambar ) yg berdasar art / seni . dengan ilmu psikologi anda. di forum yang bukan kajian psikologi "

itu belum seberapa . saya melayani orang dengan prinsip human spirit. kalo bisa jadi orang baik kenapa licik. kalo bisa menjadi dermawan kenapa harus pelit.

dan lebih buruknya dia telah menyakiti hati para sukarelawan / panitia yang membantu saya tanpa di bayar, dengan membuat situasi workshop jadi kacau sebentar. saya memaafkannya karena dia belum tercerahkan dan mungkin tidak berlatih olah roso. walopun dia tidak menyesal dan meminta maaf .

dan saya menutup acara workshop dengan meditasi relaksasi.

bagi kami , selama pelayanan workshop. keramahan dan pelayanan tetap di utamakan dan kejujuran dan ketulusan itu yang utama. walopun pengacau tetap di sikapi dengan ramah. sesuai nasehat dalam serat wedhotomo karya sri paduka mangkunegori IV.
" orang berniat jahat pun , di tanggapi dengan ramah tamah "

tapi di luar forum , jika berulah. maka itu urusannya sudah lain. personal problem.

dan sejujurnya saya sama sekali tidak memakai ketrampilan latihan spiritual saya untuk menghajar orang yang memalukan saya dalam forum ini. karena ini murni pelatihan menggambar untuk membantu hidup seseorang jadi lebih nyaman dan baik.

saya percaya hukum sebab akibat, bahwa niat baik yg di lakukan dengan perbuatan baik , akan menjadi sia sia jika di campuri dengan proses yang tidak murni di dalamnya.

dan perlu anda ketahui, setelah workshop selesai. ekspresi wajah dosen wanita yang berbuat memalukan itu sedikit berubah.

semua bunga yang saya beli untuk workshop ini diminta dan di bawa pulang oleh peserta , dan camilan roti juga di bawa pulang sebagian oleh semua peserta. saya persilahkan.

bagi saya ini tanda, peserta workshop meminta bunga dan makanan utk bekal pulang . artinya mereka membawa sesuatu dari kerja keras saya dan para sukarelawan .
dalam tradisi kejawen , mereka telah pulang membawa sajen yaitu bunga dan makanan. dan kebahagiaan.

dan komentar generasi muda yg ikut workshop ini , salah satunya berkata " ini lebih mirip pesta dari pada workshop. tanpa aturan resmi , penuh suasana rileks. dan ilmunya didapat. kalo saja kampus saya ruang kelasnya begini , maka pembelajaran akan menjadi sangat menyenangkan."

saya gembira ada guru dari gresik yang ikut belajar , ada pengajar retret dalam tradisi katolik yang ikut belajar dan ada satu mahasiswa yang kuliah dijawa tapi berasal dari manokwari - Papua yang ikut belajar.

saya tidak kapok, dan akan mengadakan acara serupa bulan depan. dengan format yang lebih sederhana dan tidak terlalu mewah seperti acara kemaren. sehingga biaya bisa lebih murah. satu hal, materi workshop saya rekam, sehingga bisa menjadi modul pembelajaran jarak jauh dan bisa dikirim lewat pos. dan menghemat ongkos bagi kawan di luar pulau jawa yang mau belajar.

seperti bunga segar yang diletakkan di tempat sajen sebagai persembahan dan esok hari menjadi layu . tapi semangatnya sudah melebur selaras dengan alam dan manusia. inilah konsep Tri Hita kirana yang saya coba praktekan dalam workshop ini. dan semua pelayan di kafe ini yang lelaki kebetulan memakai udheng bali.

ketika saya jujur mengatakan kepada peserta bahwa salah satu inspirasi awal terapi menggambar ini saya rancang. wisdom atau kebijaksanaannya saya ambil dari surat di al quran yaitu surat al Ashr yang intinya : " demi waktu , orang yang beruntung adalah yang mau saling mensehati dalam kesabaran " , makanya ada gambar pohon kesabaran di dalam terapi menggambar ini.

widsom dari jawa ikut mempengaruhi juga , saya ambil dari nasehat kawan penganut kejawen " suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti " , " angkara murka akan hancur dengan kekuatan welas asih ".

workshop ini hanya sarana bagi saya untuk menyalurkan semangat nilai nilai universal kepada orang orang baru yang saya jumpai. sehingga orang tidak sekedar datang untuk produk terapi menggambar , atau pelayanan / tempat pelatihan tapi orang datang karena ingin belajar wisdom / nilai nilai di balik penciptaan dan aplikasi terapi menggambar sbg Art yang sifatnya universal. makanya ini adalah art bukan science.

nanti saya kabari utk anda semua info workshop bulan desember.






 






apa kabar kawan2
aku bergembira untuk diriku sendiri
semoga andapun demikian

semoga menjadi sia sia pada waktunya. terima kasih.

salam,
edy pekalongan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam Sapuro , Kota Pekalongan

sudah lama saya ingin menulis tentang tanah kelahiran saya. kelurahan Sapuro , di kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. ada beberapa nama kampung di sapuro, antara lain. - sapuro lor - buragan - sapuro kidul - sawah tengah - brontokan - jagalan - kandang arum sebagian orang mengenal sapuro dengan makam dan tempat ziarah. yang paling terkenal adalah makam Habib Achmad bin abdullah bin Thalib al - athas. seorang wali penyebar agama islam. tahun 1900 -an yang dimakamkan di Sapuro. beliau sejaman dengan Buyut saya. dari garis ibu. bahkan yang menyarankan buyut saya yang sudah sepuh tapi sebagai duda. untuk menikah lagi dengan wanita keturunan arab. sehingga lahirlah nenek saya. dan terbentuklah keluarga baru. buyut saya bernama Raden Tengah Karyo nama kampung "sawah tengah " berasal dari kata sawahnya Raden Tengah. yang punya istri jawa tetapi meninggal. punya istri china lalu bercerai dan terakhir istri arab yang di jodohkan oleh habib achmad al athas. sejarah sapuro menu

ebook OSHO : TUhan sudah Mati

OSHO dalam 2 minggu ini saya menterjemahkan beberapa lembar ceramah OSHO  di tahun 1989. Ceramah ini sangat kontroversial , hanya 15 halaman yang saya terjemahkan. itupun cukup membuat saya berdebar debar, apakah nanti yang membacanya sudah siap . padahal ceramah ini disampaikan sudah 20 tahun yang lalu. peradaban manusia sudah mundur, ceramah ini akan membuktikan apa yang saya katakan bahwa mayoritas manusia indonesia saat ini memiliki pemahaman agama yang mundur dari leluhurnya. mereka bersikap lebih fanatik dan kehilangan toleransi terhadap orang yang berbeda. dimasa awal kemerdekaan Indonesia. komunis di terima baik di negeri ini . karena paham komunis ikut serta dalam mendirikan negara ini. anehnya saat ini , ajaran komunis di larang . ajaran kepercayaan leluhur di larang . negeri ini sudah rusak oleh perilaku moral pejabatnya yang rendah . semoga dengan terjemahan kecil dari sekelumit ceramah OSHO , yang jika mau di terjemahkan semua , bisa ratusan lembar untuk satu te

Penyakit dan Kebijaksanaan

catatan. hari selasa, 10 agustus 2010 sekitar jam 9 pagi ada seorang wanita bertamu, usianya kira kira 35 tahun. dia terakhir berkunjung ke rumah, kira kira seminggu yang lalu. dan menanyakan , apakah penyakit yang dideritanya yaitu batu empedu sudah sembuh ? dia rutin seminggu sekali datang ke rumah saya kira kira sejak 2 bulan yang lalu. dan di awal pertemuan mengatakan bahwa menurut pemeriksaan dokter dia mengidap batu empedu. lalu meminta bantuan saya . saya membantu dia dengan terapi prana dan minum air mineral . pagi ini dia menyampaikan, bahwa kemaren dia melakukan pemeriksaan di klinik sesuai saran saya , untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitnya. dia menuturkan setelah di USG , batu empedunya sudah tidak ada alias hilang. di gembira atas keadaan itu karena tidak harus operasi yang biayanya mahal. itulah alasan dia bertamu ke rumah untuk mengucapkan terima kasih , dengan membawa gula, teh dan sarimi saya terima dan saya katakan, " syukurlah kalo begitu. artinya k